Manggarai Ke Soetta

Manggarai Ke Soetta

TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar gembira bagi kamu pengguna KA Bandara Soekarno-Hatta.

Kini naik KA Bandara Premium dari Manggarai ke Soekarno-Hatta cuma Rp 30 ribu saja loh.

Selain lebih hemat, waktu tempuh KA Bandara Premium dari Manggarai ke Soekarno-Hatta cuma 56 menit saja.

"Travelers kini lebih hemat ke Bandara, karena cuma Rp 30 ribu naik Kereta Bandara Premium dari Manggarai sampai Soekarno-Hatta," tulis akun Instagram @kabandararailink dikutip TribunTravel pada Senin (10/10/2022).

Baca juga: Melihat Perkembangan Pembangunan Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Adapun tarif dan rute KA Bandara Soekarno-Hatta di bulan Oktober 2022 di antaranya:

1. Tarif Rp 30 ribu berlaku untuk rute:

● Bandara Soekarno-Hatta ke Duri, dan sebaliknya

● Bandara Soekarno-Hatta ke BNI City, dan sebaliknya

● Bandara Soekarno-Hatta ke Manggarai, dan sebaliknya

Baca juga: KA Bandara YIA Tambah Rute Perjalanan per 17 Agustus 2022, Total Bakal Ada 24 Rute

2. Tarif Rp 20 ribu berlaku untuk rute:

● Bandara Soekarno-Hatta ke Batu Ceper, dan sebaliknya

3. Tarif Rp 10 ribu berlaku untuk rute:

● Manggarai ke Duri, dan sebaliknya

● Manggarai ke BNI City, dan sebaliknya

● Manggarai ke Batu Ceper, dan sebaliknya

● BNI City ke Duri, dan sebaliknya

● BNI City ke Batu Ceper, dan sebaliknya

● Batu Ceper ke Duri, dan sebaliknya

Jadwal KA Bandara Premium Soekarno-Hatta

Adapun jadwal KA Bandara Premium Soekarno-Hatta sebagai berikut:

Dari arah Manggarai ke Bandara Soekarno-Hatta

1. Manggarai pukul 06.37, BNI City pukul 06.46, Duri pukul 07.01, Batu Ceper pukul 07.22 dan Bandara Soekarno-Hatta pukul 07.33 WIB

2. Manggarai pukul 10.37, BNI City pukul 10.46, Duri pukul 11.01, Batu Ceper pukul 11.22 dan Bandara Soekarno-Hatta pukul 11.33 WIB

3. Manggarai pukul 14.37, BNI City pukul 14.46, Duri pukul 15.01, Batu Ceper pukul 15.22 dan Bandara Soekarno-Hatta pukul 15.33 WIB

4. Manggarai pukul 17.07, BNI City pukul 17.16, Duri pukul 17.31, Batu Ceper pukul 17.52 dan Bandara Soekarno-Hatta pukul 18.03 WIB

5. Manggarai pukul 19.37, BNI City pukul 19.46, Duri pukul 20.01, Batu Ceper pukul 20.22 dan Bandara Soekarno-Hatta pukul 20.33 WIB

Baca juga: Stasiun BNI City Mulai Uji Coba Hari Ini, Bakal Jadi Jalur KRL, KA Bandara, hingga MRT

Dari arah Bandara Soekarno-Hatta ke Manggarai

1. Bandara Soekarno-Hatta pukul 07.49, Batu Ceper pukul 08.01, Duri pukul 08.25, BNI City pukul 08.38 dan Manggarai pukul 08.45 WIB

2. Bandara Soekarno-Hatta pukul 11.49, Batu Ceper pukul 12.01, Duri pukul 12.25, BNI City pukul 12.38 dan Manggarai pukul 12.45 WIB

3. Bandara Soekarno-Hatta pukul 15.49, Batu Ceper pukul 16.01, Duri pukul 16.25, BNI City pukul 16.38 dan Manggarai pukul 16.45 WIB

4. Bandara Soekarno-Hatta pukul 18.19, Batu Ceper pukul 18.31, Duri pukul 18.55, BNI City pukul 19.08 dan Manggarai pukul 19.15 WIB

5. Bandara Soekarno-Hatta pukul 20.49, Batu Ceper pukul 21.01, Duri pukul 21.25, BNI City pukul 21.38 dan Manggarai pukul 21.45 WIB

Untuk tiket KA Bandara Premium Soekarno-Hatta daoat dibeli melalui vending machine maupun online melalui aplikasi Railink, website dan KAI Access.

Baca juga: Traveling Ramai-ramai Lebih Hemat Naik KA Bandara, Ada Diskon 10 Persen

Syarat Terbaru Naik KA Bandara Soekarno-Hatta

KA Bandara mewajibkan seluruh penumpang dipastikan sudah mendapat vaksin dosis pertama.

Dengan demikian penumpang tak perlu lagi melakukan tes skrining Covid-19 baik RT-PCR atau rapid tes antigen.

Kemudian ada aturan khusus bagi penumpang yang belum menerima vaksin karena alasan medis atau komorbid.

Jika memiliki kondisi tersebut maka wajib melampirkan surat keterangan dokter dari RS pemerintah yang menjelaskan bahwa ia tak dapat mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Sementara itu bagi anak-anak berusia di bawah 6 tahun tetap diperbolehkan untuk menaiki KA Bandara.

Penumpang pada usia tersebut juga tidak diwajibkan tes skrining Covid-19 baik RT-PCR atau rapid tes antigen.

Namun, meski demikian harus tetap didampingi oleh orang yang memenuhi syarat perjalanan.

Baca juga: Syarat Penumpang KA Bandara Tujuan Medan, Bandar Khalipah dan Kualanamu

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar KA Bandara, di sini.

Stasiun Manggarai (MRI) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan; pada ketinggian +13 meter; termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api terluas ketiga di DKI Jakarta dengan luas ±2,47 ha (6,1 ekar).

Stasiun ini melayani kereta api bandara dan komuter Commuter Line menghubungkan berbagai penjuru wilayah Jabodetabek. Letak stasiun berada di persimpangan tujuh: ke Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, Depo KRL Bukit Duri, Pengawas Urusan Kereta, dan Balai Yasa Manggarai.

Stasiun ini pernah memiliki lorong bawah tanah, seperti di Stasiun Pasar Senen, supaya memudahkan penumpang untuk berpindah antarperon.[6] Akan tetapi, lorong bawah tanah di stasiun ini kini telah ditutup seiring dengan proyek pembangunan stasiun yang saat ini tengah berlangsung. Saat ini, tidak ada kereta api jarak jauh yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan dan antrean antarkereta api.

Wilayah Manggarai sudah dikenal sejak abad ke-17, merupakan tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores yang kemudian berkembang menjadi Gementee Meester Cornelis. Meskipun jalur Batavia—Buitenzorg dibangun oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tahun 1873, Stasiun Manggarai dibangun pada tahun 1914 dan selesai pada 1 Mei 1918.[7]

Sejak dibangun, tidak ada perubahan yang mencolok pada bangunan stasiun ini. Pada saat diresmikan, bangunan ini sebenarnya belum selesai secara keseluruhan—atap besi tidak dapat didatangkan karena terjadi Perang Dunia I. Sejak 1913, Staatsspoor en Tramwegen (SS) menguasai seluruh jalur KA di Batavia dan Meester Cornelis, kemudian menata ulang jalur KA di kedua kotapraja tersebut, antara lain membongkar Stasiun Bukit Duri eks-NIS (depo KRL saat ini) dan membangun stasiun baru di Manggarai. Pembangunan dipimpin oleh arsitek Belanda, Ir. J. van Gendt, yang juga merancang bangunan sekolah pendidikan perkeretaapian dan rumah-rumah dinas pegawai di sekitar kawasan stasiun.[7]

Stasiun ini menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, yakni pada 3 Januari 1946, ketika kereta luar biasa (KLB) mengangkut rombongan Presiden Soekarno ke Kota Yogyakarta. Berbagai persiapan yang bersifat rahasia dilakukan. Deretan gerbong barang diletakkan di jalur 1. Sekitar pukul tujuh malam, KLB melintas dengan sangat perlahan dari arah Pegangsaan melalui jalur 4.[7]

Pada 12 Agustus 2016, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) bersama komunitas pecinta KRL Commuter Line menyelenggarakan diskusi mengenai rencana pengembangan Stasiun Manggarai. Untuk menjawab keluhan antrean penumpang KCI yang terus meningkat setiap tahunnya, penyelesaian jalur dwiganda Cikarang—Manggarai dikebut. Selain itu, stasiun ini akan dibuat bertingkat yang dapat mengakomodasi kereta api jarak jauh dan KRL Commuter Line dengan jalur masing-masing. Stasiun ini diharapkan akan menjadi stasiun pusat bagi KRL Commuter Line dan juga terminus untuk KRL Bandara Soekarno-Hatta.[8]

Terkait dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian mulai melakukan renovasi stasiun ini pada tahun 2017 dengan menambahkan bangunan baru dengan arsitektur modern minimalis futuristik menjadi sebanyak tiga lantai—lantai 1 stasiun merupakan emplasemen KRL Commuter Line dan KRL bandara, lantai 2 merupakan tempat penyediaan fasilitas penumpang dan kios (area komersial), dan lantai 3 digunakan untuk pemberhentian KRL Commuter Line dan juga kereta api jarak jauh.[9][10] Bangunan lama stasiun ini yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen, tetap dipertahankan karena berstatus sebagai cagar budaya. Dengan selesainya proyek Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral ini, direncanakan semua kereta api antarkota lintas utara, tengah, dan barat Jawa di Stasiun Gambir akan dipindahkan ke Stasiun Manggarai pada tahun 2025. Meskipun demikian, Stasiun Pasar Senen tidak mengalami dampak dari perpindahan layanan KA antarkota ke Manggarai terutama bagi kelas campuran dan ekonomi. Namun tantangan harus dihadapi bagi Direktorat Jenderal Perkeretaapian maupun PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator dari stasiun sentral Manggarai yang direncanakan seperti pembebasan lahan yang luas untuk membangun akses yang memadai serta kepadatan penumpang yang tidak dihindari terutama stasiun pertukaran lin KAI Commuter yang hendak bertukar menuju tujuan selanjutnya.[11][12][13]

Untuk mengakomodasi pelayanan KRL Bandara Railink (kini bernama Commuter Line Basoetta), perjalanan yang semula hanya melayani rute Sudirman Baru/BNI City—Bandara Soekarno-Hatta diperpanjang menjadi Manggarai—Bandara Soekarno-Hatta—sebelumnya sempat diperpanjang menjadi Bekasi—Bandara Soekarno-Hatta selama beberapa bulan. Akses menuju layanan KA Bandara dari sisi timur pun stasiun pun dipermudah dengan enerapansistem tarif khusus.[a] Dengan selesainya bangunan KA Bandara, Stasiun Manggarai sudah resmi melayani penumpang KRL Bandara tersebut sejak 5 Oktober 2019.[14]

Sebagai inovasi dalam mengoptimalkan asetnya, KAI menawarkan program hak penamaan ekslusif. Program ini dijalankan kembali setelah terakhir dilaksanakan pada Stasiun BNI City pada 2018 dan Stasiun Metland Telagamurni pada 2019. Melalui program ini, jenama dari mitra yang menjalin kontrak dapat diterapkan pada berbagai aspek media KAI meliputi papan petunjuk (signage, wayfinding), peta jalur, hingga pengumuman di stasiun maupun di dalam kereta.[15]

KAI menargetkan program hak penamaan stasiun fase 1 dapat selesai tahun ini. Oleh karena itu pada 20 September 2022, KAI melaksanakan Exclusive Meeting Gathering bagi para calon mitra di Hotel Mulia, Jakarta. Untuk fase 1 ini, hak penamaan ditawarkan bagi Stasiun Manggarai serta beberapa stasiun lain di Jakarta antara lain Stasiun Pasar Senen, Stasiun Jatinegara, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Tebet, Stasiun Cikini, Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, dan Stasiun Palmerah.[16]

Bersebelahan dengan depo dan bangunan stasiun terdapat Balai Yasa Manggarai, yang merupakan bengkel untuk melakukan perawatan rutin dan reparasi kereta penumpang. Tidak jauh di selatan stasiun ini terletak depo KRL Bukit Duri, tempat penyimpanan dan perawatan harian aneka kereta rel listrik. Pada awalnya, depo ini juga menyimpan lokomotif diesel, tetapi semuanya dipindahkan ke depo di Cipinang dan Tanah Abang.

Stasiun Manggarai awalnya hanya dapat diakses melalui bangunan cagar budaya di sisi timur Stasiun dan tidak ada akses menuju perkampungan di Jalan Dr. Saharjo dan Halte Transjakarta Manggarai selain berjalan sejauh 500 meter melalui Terowongan Manggarai. Bahkan masyarakat setempat sempat membuatkan tangga darurat dari kayu untuk memudahkan akses penumpang menuju ke sisi barat stasiun dengan memungut sejumlah uang, meskipun tetap harus melalui tanjakan dan turunan yang curam.[17]

Sebelumnya, Stasiun Manggarai memiliki sembilan jalur kereta api yang digunakan untuk pemberhentian KRL ditambah masing-masing satu jalur untuk langsiran menuju Pengawas Urusan Kereta, Depo Bukit Duri, maupun ke Balai Yasa Manggarai. Jalur 1 dan 2 digunakan untuk pemberhentian Lin Cikarang. Jalur 3 dan 4 digunakan sebagai sepur lurus untuk kereta api jarak jauh serta untuk pemberhentian Lin Cikarang. Jalur 5-7 digunakan untuk pemberhentian Lin Sentral (Lin Bogor). Jalur 8 dan 9 digunakan untuk pemberhentian KRL Bandara Soekarno Hatta.

Per 25 September 2021, pengembangan tahap pertama stasiun ini sudah selesai dikerjakan. Pengembangan tersebut berupa bangunan baru bertingkat yang dibangun di atas emplasemen sisi barat stasiun beserta jalur atas yang terdiri dari empat jalur kereta api sehingga jumlah jalur stasiun bertambah menjadi tiga belas jalur. Bersamaan dengan itu, layanan Lin Sentral diubah namanya menjadi Lin Bogor serta jalurnya dipindahkan melalui jalur atas Stasiun Manggarai yang diberi nomor jalur 10 sampai 13. Jalur 10 dan 11 berturut-turut merupakan sepur belok dan sepur lurus pemberhentian KRL tersebut untuk arah Jakarta Kota, sedangkan jalur 12 dan 13 berturut-turut merupakan sepur lurus dan sepur belok pemberhentian KRL tersebut untuk arah Bogor. Selain itu, akses peron melalui pintu utama di sisi barat stasiun juga terintgrasi dengan Transjakarta melalui Halte Manggarai.[18] Per 20 Desember 2023, akses penyeberangan sebidang ditutup sepenuhnya, dan loket timur stasiun untuk penumpang KRL dikembalikan ke bangunan cagar budaya.[19]

Sejak pengoperasian KRL Commuter Line, stasiun ini menjadi semakin padat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah penumpang naik-turun, serta banyak perusahaan restoran dan pertokoan waralaba internasional yang membuka cabang di sini.

Berikut tata letak peron di Stasiun Manggarai beserta layanan kereta komuter yang melayaninya per 20 Desember 2023:[19]

Setelah menjalani perombakan dan renovasi besar-besaran, pada sentuhan terakhirnya, pihak Direktorat Jenderal Perkeretaapian memasang huruf timbul aksesori yang berbunyi "I Love DJKA", yang juga dipasang di Stasiun Matraman. Pemasangan ini menimbulkan kontroversi karena para pengguna jasa KRL Commuter Line mempertanyakan seberapakah kepentingannya pemasangan huruf timbul tersebut. DJKA menganggap bahwa aksesori tersebut hanya berfungsi untuk memotivasi pegawai DJKA agar bekerja lebih giat lagi. Seorang anggota komunitas Anak Kereta (pengguna jasa KRL Commuter Line) menanggapi persoalan ini bahwa DJKA hanya merasa ingin mengapresiasi dirinya sendiri, sementara pengguna jasa terus mengkritik sejumlah kinerja yang harus dievaluasi seperti eskalator yang sering mengalami gangguan.[20][21] Setelah mendapatkan kritikan tajam, huruf timbul yang terpasang di lantai 2 Stasiun Manggarai dicopot pada 22 Februari 2023.[22]

Pada 24 Juni 2022, seorang penumpang KRL Commuter Line terjatuh ke bawah peron. Dikatakan bahwa penumpang tersebut jatuh saat hendak masuk ke KRL 5551 relasi Cikarang—Kampung Bandan di peron jalur 6-7 Stasiun Manggarai. Hal ini memicu kepanikan seluruh penumpang di Stasiun Manggarai mengingat kereta sedang melintas saat korban terjatuh. Beruntung, korban selamat dan segera dibawa ke Pos Kesehatan Stasiun untuk diberikan pertolongan pertama. Setelah ditangani di pos kesehatan dan kondisi kesehatannya dipastikan baik, penumpang itu kembali melanjutkan perjalanan menggunakan KRL.[23]

Pada 8 Juli 2022, dua minggu berselang sejak insiden sebelumnya, seorang anak terperosok ke bawah peron Jalur 6 Stasiun Manggarai saat akan naik KRL TM 6000 New Livery bersama dengan ibunya dan adiknya yang masih kecil. Beruntung anak tersebut langsung diselamatkan oleh Petugas Keamanan Dalam (PKD) diduga anak tersebut terperosok karena penuhnya kapasitas kereta sebagai akibat penyesuaian pascaperubahan rute.[24]

Pada tanggal 12 September 2023, pukul 10.15 WIB, tiang-tiang perancah besi (scaffolding) yang menopang beton untuk pembangunan lantai atas Stasiun Manggarai terindikasi miring atau hampir roboh. Akibatnya, perjalanan Commuter Line Cikarang terhambat.[25]

Pada tanggal 21 Februari 2024, eskalator peron 11/12 jalur Bogor di yang sempat mati, tiba-tiba menyala pada saat kerumunan penumpang hendak menaikinya, hal ini membuat beberapa penumpang terjatuh karena eskalator tersebut bergerak berlawanan arah.[26]

Pada tanggal 17 April 2024, seorang anak kecil dilaporkan terjatuh di antara celah peron Stasiun Manggarai. Insiden ini viral di media sosial setelah video penyelamatan yang dilakukan petugas stasiun beredar.[27]

Stasiun Manggarai digunakan sebagai latar tempat adegan film horor berjudul Kereta Hantu Manggarai (2008) dan Kereta Setan Manggarai (2009). Kedua film tersebut diyakini diadaptasikan dari legenda urban yang beredar di masyarakat sekitar stasiun.[28]

Pintu masuk Stasiun Manggarai, 2020

Tampak depan Stasiun Manggarai dengan papan nama versi baru 2020, April 2021

sedang berhenti di Stasiun Manggarai

Stasiun Manggarai, 2010

KRL JR East seri 205 eks jalur Musashino nomor 205-29F berhenti di Stasiun Manggarai menuju Jatinegara melalui Tanah Abang—Kampung Bandan—Kemayoran

Stasiun Manggarai dengan Papan Nama versi 2017

Papan nama Stasiun Manggarai per April 2021

sedang berhenti di Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta melalui Duri-Batu Ceper, 2021

Adhiprasasta, Muhamad Agra; Noerwasito, Vincentius Totok (2018-03-31). "Pengembangan Stasiun Pusat Regional di Manggarai – Jakarta selatan". Jurnal Sains dan Seni ITS. 7 (1): 14–18. doi:10.12962/j23373520.v7i1.29233. ISSN 2337-3520.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Railink, perusahaan patungan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan PT Angkasa Pura II (PT AP II), terhitung sejak Selasa, 19 Juni 2018, memberikan diskon tarif perjalanan Kereta Bandara Soekarno Hatta menuju Stasiun Bekasi.

"Selama proses uji coba ini, kami memberikan diskon khusus kepada penumpang rute Stasiun Bekasi tujuan Bandara Soekarno Hatta menjadi Rp 70.000 per penumpang," kata Humas Railink Diah Suryandari di Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 20 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, tarif tersebut lebih murah dari yang semestinya yang mencapai Rp 100.000 per penumpang untuk trayek Bekasi-Bandara Soekarno Hatta.

Pemberlakuan diskon tarif tersebut, kata Diah, belum ditentukan sampai kapan batas waktunya berakhir, karena pihaknya memanfaatkannya sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat. "Sifatnya situasional, kalau manajemen memang perlu kembali ke tarif normal, maka pada saat itu juga kami berlakukan," tuturnya.

Untuk rute lainnya, berlaku tarif normal, yakni Bekasi-BNI City (Sudirman Baru) sebesar Rp 35.000 dan Bekasi-Batu Ceper Rp 70.000 per penumpang.

Setiap harinya, terdapat empat kali jadwal keberangkatan kereta bandara, baik rute Bekasi-Bandara Soekarno Hatta maupun sebaliknya.

Diah mengatakan Kereta Bandara Soekarno Hatta-Bekasi berkapasitas tampung 272 penumpang dan mampu menempuh perjalanan maksimal 90 menit. Kereta tersebut juga terkoneksi dengan seluruh terminal penerbangan di Bandara Soekarno Hatta melalui skytrain atau terminal bandara.

Berikut jadwal Kereta Bandara Soekarno Hatta:

Stasiun Bekasi-Bandara Soekarno Hatta:

Pukul 10:05 (BKS) 10.47 (SDB) 11.24 (BPR) 11.37 (tiba BST).

Pukul 11.10 (BKS) 11.47 (SDB) 12.24 (BPR) 12.37 (tiba BST).

Pukul 13.13 (BKS) 13.47 (SDB) 14.24 (BPR) 14.37 (tiba BST).

Pukul 14.11 (BKS) 14.47 (SDB) 15.24 (BPR) 15.37 (tiba BST).

Bandara Soekarno Hatta-Stasiun Bekasi:

Pukul 07.50 (BST) 08.02 (BPR) 08.36 (SDB) 09.20 (tiba BKS).

Pukul 08.50 (BST) 09.02 (BPR) 09.36 (SDB) 10.15 (tiba BKS).

Pukul 10.50 (BST) 11.02 (BPR) 11.36 (SDB) 12.10 (tiba BKS).

Pukul 11.50 (BST) 12.02 (BPR) 12.36 (SDB) 13.15 (tiba BKS).

Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), menggagalkan upaya pengiriman 14 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) non-prosedural yang hendak bekerja ke Kamboja.

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Reza Fahlevi di Tangerang, Senin menyampaikan bahwa penggagalan pengiriman terhadap belasan calon pekerja tersebut dilakukan di Kawasan Terminal Bandara dengan waktu yang berbeda-beda.

Petugas turut mengamankan dua orang pria yang diduga sebagai penyalur para CPMI non-prosedural tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para korban dan dua orang yang memberangkatkan itu terjaring dalam Operasi Pencegahan Keberangkatan CPMI Non-prosedural yang digelar Polresta Bandara Soetta," paparnya seperti dilansir Antara, Senin (16/9).

Reza menjelaskan, awal mula upaya penggagalan keberangkatan CPMI non-prosedural yang didominasi kalangan laki-laki ini dilakukan pada Rabu (11/9).

Pada saat itu, lanjutnya, terdapat delapan CPMI non-prosedural yang diamankan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Kemudian pada Jumat (13/9), pihaknya juga mengamankan satu CPMI non-prosedural, dan dua pria inisial MZ dan PJ yang memberangkatkan para korban di Terminal 2 Bandara Soetta.

Selanjutnya, pada Sabtu (14/9) petugas berhasil mengamankan dua CPMI non-prosedural di Terminal 2 Bandara internasional Soekarno-Hatta.

Berikutnya, pada Sabtu (14/9) malam petugas mengamankan tiga CPMI non-prosedural di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

"Mereka saat diamankan petugas mengaku hendak bekerja di Kamboja, namun tidak bisa menunjukkan dokumen kelengkapan untuk bekerja di luar negeri," terangnya.

Ia mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, para CPMI non-prosedural itu mengaku ditawari bekerja di Kamboja sebagai karyawan perusahaan, pramusaji restoran.

Selain itu, dari sebagian korban ada juga yang mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai petugas operator pelayanan (customer service), hingga menjadi admin permainan online yang memiliki muatan tindak pidana perjudian.

Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 10 November 2020 | 16:11 WIB - Redaktur: Untung S - 922

Jakarta, InfoPublik - PT Railink melaksanakan penyesuaian perjalanan KA Bandara Soekarno-Hatta.

Jadwal keberangkatan KA Bandara dari Stasiun Manggarai mulai pukul 05:40 WIB sampai dengan pukul 10:10 WIB hanya melayani stasiun Manggarai - Stasiun BNi City - Stasiun Duri - Stasiun Batu Ceper, dan perjalanan normal kembali mulai pukul 10:40 WIB.

Sedangkan jadwal keberangkatan dari Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta mulai melayani pukul 11:57 WIB.

Untuk keberangkatan KA Bandara dari Stasiun Batu Ceper - Stasiun Duri - Stasiun BNi City berjalan normal sesuai jadwal.

"Hal ini kami laksanakan sebagai upaya antisipasi kemacetan transportasi dari Stasiun KA Bandara menuju terminal - terminal bandara Soekarno- Hatta maupun sebaliknya karena diperkirakan akan ada kegiatan massa," ungkap Plt. Direktur Utama PT Railink, Mukti Jauhari, Selasa (10/11/2020).

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id